Senin, 22 Juni 2015

   Melatih merpati bahan hingga menjadi merpati siap lomba perlu melalui 4 tahap, yakni Tahap Fokus Betina, Tahap Fokus Kolong/Patek, Tahap Pengisian Tenaga, dan Tahap Titis Kolong.

1. Tahap Fokus Betina.

Merpati bahan, terutama merpati muda yang baru pertama kali mengalami giring seringkali belum focus pada betinanya. Hobiis perlu melatih merpati agar focus pada betina terlebih dahulu sebelum tahap latihan berikutnya.
Melatih merpati yang tidak melalui tahap ini sama saja dengan merusak karakter merpati semenjak dini.
 Cara melatih agar merpati focus pada betina adalah dengan cara mem-pale/jantur merpati dalam jarak dekat, misal dari dongdang ke perut sang pelatih.
Jika merpati (jantan) belum mau terbang kea rah pelatih (betina), betina harus didekatkan pada jantan agar jantan dapat melihat dengan jelas betinanya. Latihan pale ini terus diulang-ulang hingga merpati dapat focus pada betina tanpa terganggu oleh kehadiran merpati-merpati lain di sekelilingnya. Setelah latihan pale, merpati jantan perlu dibiarkan dekat dengan betina beberapa saat, dengan cara betina dipegang di tangan kanan dan jantan dibiarkan bertengger di jangan kiri pelatih, hal ini agar merpati tidak takut pada manusia. Adakalanya tahap Fokus Betina ini menghabiskan satu masa giringan. Apabila merpati sudah tidak takut pada manusia (pelatih) dan merpati sangat sigap untuk terbang kea rah perut pelatih (dimana betina memang diposisikan di perut), maka latihan Tahap Fokus Betina sudah berhasil dan siap dilanjutkan pada tahap berikutnya.

2. Tahap Fokus Kolong/Patek.

Tujuan dari latihan tahap ini adalah agar merpati mengenali dan familier dengan titik landasnya. Pertama-tama merpati dilepas dari jarak 1 meter dari titik landasan dengan dihadapkan pada betinanya. Apabila lepasan jarak 1 meter ini sukses, jarak lepas ditambah sedikit-sedikit hingga jarak lepasan sekitar 10 meter (jangan ditambah lagi jaraknya). Pada jarak 10 meter ini, merpati dilepas tetap menghadap betina dengan tidak dilemparkan hingga kepakan sayap dinilai sudah kuat. Apabila kepakan sayap dinilai sudah kuat, mulailah melepas pada jarak 10 meter itu dengan cara dilemparkan namun tetap menghadap betina hingga merpati nampak tidak ragu untuk landing dengan stut yang keras. Jika kepak merpati sudah kuat dan merpati tidak ragu untuk landing dengan stut yang keras, maka dilanjutkan dengan lepasan 10 meter dengan dilempar pada arah yang membelakangi betina. Latihan ini terus dilakukan hingga merpati sudah tidak bingung atau ‘keder’ dengan pola lepasan membelakangi. Tahap Fokus Kolong/Patek ini bisa jadi menghabiskan 1 masa giringan, bahkan lebih, tergantung dari kemajuan merpati yang dilatih.

3. Tahap Pengisian Tenaga.

Pada tahap ini merpati mulai ditambah jarak lepasannya sedikit demi sedikit, awalnya dilepas tanpa gandengan (sendiri) hingga jarak 1 km. Pada lepasan 10—100 meter, merpati yang mulai terbang langsung saja ‘diklepek’, JANGAN sekali-kali ‘diklepek arah jam 11 atau 12 (sudut elevasi 60—90 derajat).
Ingat, merpati yang Anda latih adalah merpati stut kencang, bukan merpati biasa. Pada lepasan 100 meter—500 meter, pun belum perlu mengelepek arah jam 11 atau 12, tunggulah hingga saat merpati ‘meminta’ diklepek. Barulah pada lepasan 500 meter – 1 km, sudut kelepekan sedikit demi sedikit dinaikkan. Merpati yang sudah ‘minta diklepek’ sengaja dibiarkan dulu beberapa detik, semakin lama titik klepeken diarahkan menuju posisi jam 11 atau 12, secara BERTAHAP. Perlu Anda ketahui, sebagian merpati yang memiliki stut kencang BELUM akan terbang tinggi di lepasan 1 km. Hal ini biasa-biasa saja dalam melatih merpati model stut kencang.

4.Tahap4

Jika merpati sudah mapan di lepasan 1 km, mulailah digandeng dengan merpati (untul) yang terbiasa terbang tinggi, lebih bagus lagi yang terbiasa juga turun dari posisi jam 12. Biasanya, pada lepasan gandeng pertama-kedua-dan ketiga burung belum mau gandeng, tapi cobalah terus beberapa kali lagi. Jika merpati berhasil terbang gandeng namun tetap terbang rendah, maka perlu kembali ke latihan terbang sendiri namun dengan frekuensi lepas yang ditambah (karena burung belum cukup bertenaga). Jika merpati berhasil terbang gandeng namun tidak mau turun saat diklepek berarti burung kurang mapan kolong, maka perlu dilakukan terbang sendiri lagi. Pada latihan tahap ini belum ada target burung masuk kolongan/ring. Apabila merpati yang Anda latih sudah mau terbang tinggi dan gandeng, maka latihan sudah siap ke tahap berikutnya. Catatan : latihan tahap 3 ini tidak mutlak ‘mentok’ di 1 km, beberapa merpati membutuhkan hingga jarak 1,5 km bahkan 3 km.
20 Juni pukul 19:21 · Publik

Sumber solusi merpati



Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar